Seni Budaya Betawi : Tanjidor
oleh beragam budaya dari Eropa. Orkes Tanjidor, misalnya, mulai adasejak abad ke-18. Konon salah seorang Gubernur Jenderal Belanda,
Valckenier menggabungkan rombongan 15 orang pemain alat musik tiupBelanda dengan pemain gamelan, pesuling Cina, dan penabuh tambur Turkiuntuk memeriahkan pesta.
Karena biasa dimainkan oleh budak-budak, orkes demikian itu dahulu disebut Slaven-orkes. Dewasa ini tanjidor sering ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu dan untuk memeriahkan arak-arakan.
Musik tanjidor sangat jelas dipengaruhi musik Belanda. Lagu-lagu yang dibawakan antara lain : Batalion, Kramton, Bananas, Delsi, Was Tak-tak, Welmes, Cakranegara. Judul lagu itu berbau Belanda meski dengan ucapan Betawi. Lagu-lagu tanjidor bertambah dengan membawakan lagu-lagu Betawi. Dapat dimainkan lagu-lagu gambang kromong, seperti : Jali-Jali, SurilangSiring Kuning, Kicir-Kicir, Cente Manis, stambul, dan persi.
Daerah penyebaran Tanjidor, kecuali di daerah pinggiran kota Jakarta, adalah di sekitar Depok, Cibinong, Citeureup, Cileungsi, Jonggol, Parung dalam wilayah Kabupaten Bogor, di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Tangerang.
Label: SENI
5 Komentar:
Lestarikan budaya Indonesia!
nah, gw suka nih musik tanjidor ! tapi udah jarang banget kedengeran.
ayo runi! joget joget! budaya Indonesia paling oke lah
aduuh, betawi abis yak..
keren keren... verry usefull for me
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda